Tuesday, July 19, 2011

KARAKTER BUILDING

Hari : Senin
Tanggal : 18/07/2011
Kelompok : 07
Ketua Kelompok : Akbar
Aggota                : Asep lukmanul hakim
                            : Sepriyanto hadjarati
                            : Rahmat antuke
                            : Maruyanti



Saturday, July 16, 2011

Thursday, July 14, 2011

Wednesday, July 13, 2011

PENGENALAN ALAT THEODOLIT

Pengenalan Theodolit


Theodolite merupakan suatu alat yang dibuat untuk mengukuran sudut yaitu sudut mendatar (sudut horizontal) dan sudut tegak (sudut vertical). Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Dalam bidang survey pemetaan dan pengukuran tanah telah banyak dibuat peralatan mengukur sudut,baik digunakan untu mengukur sudut atau didesain untuk keperluan lain. Alat untuk mengukur sudut dalam bidang pengukuran tanah dikenal dengan nama transit atau theodolite. Walaupun semua theodolit mempunyai mekanisme kerja yang sama, namun pada tingkatan tertentu terdapat perbedaan baik penampilan, bagian dalamnya dan konstruksinya. Theodolite adalah alat ukur optis untuk mengukur sudut vertikal dan horizontal,merupakan alat untuk meninjau dan merencanakan kerja.untuk mengukur tempat yang tak dapat dijangkau dengan berjalan. Sekarang theodolit juga sudah digunakan dalam bidang meteorologi dan teknologi peluncuran roket.
• Konstruksi Theodolit

Konstruksi instrument theodolite ini secara mendasar dibagi menjadi 3 bagian:
1. Bagian Bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup penyetel yang menyanggah suatu tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk lingkaran. Pada tepi lingkaran ini dibuat pengunci limbus.
2. Bagian Tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari – jari plat pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus. Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis – garis pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya. Garis – garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360° atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.
3. Bagian Atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar.
• Sisitem sumbu pada Theodolite
• Syarat – syarat Theodolite
Syarat – syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sbb :
1. Sumbu kesatu benar – benar tegak / vertical.
2. Sumbu Kedua haarus benar – benar mendatar.
3. Garis bidik harus tegak lurus sumbu kedua / mendatar.
4. Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu.
• Jenis Theodolite
Dari konstruksi dan cara pengukuran, dikenal 3 macam theodolite :
1. Theodolite Reiterasi

Pada theodolite reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu dengan plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap. Sehingga lingkaran mendatar bersifat tetap. Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci plat nonius.
1. Theodolite Repetisi

Pada theodolite repetisi, plat lingkarn skala mendatar ditempatkan sedemikian rupa, sehingga plat ini dapat berputar sendiri dengan tabung poros sebagai sumbu putar. Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci lingkaran mendatar dan sekrup nonius.

Monday, July 11, 2011

Artikel Teknik Survey Dan Pemetaan jilid 2


Metode Pengukuran Triangulasi
Triangulasi digunakan apabila daerah pengukuran mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sama, maka dibuat jaring segitiga. Pada cara ini sudut yang diukur adalah sudut dalam tiap – tiap segitiga. Metode Triangulasi. Pengadaan kerangka dasar horizontal di Indonesia dimulai di pulau Jawa oleh Belanda pada tahun 1862. Titik-titik kerangka dasar horizontal buatan Belanda ini dikenal sebagai titik triangulasi, karena pengukurannya menggunakan cara triangulasi. Hingga tahun 1936, pengadaan titik triangulasi oleh Belanda ini telah mencakup pulau Jawa dengan datum Gunung Genuk, pantai Barat Sumatra dengan datum Padang, Sumatra Selatan dengan datum Gunung Dempo, pantai Timur Sumatra dengan datum Serati, kepulauan Sunda Kecil, Bali dan Lombik dengan datum Gunung Genuk, pulau Bangka dengan datum Gunung Limpuh, Sulawesi dengan datum Moncong Lowe, kepulauan Riau dan Lingga dengan datum Gunung Limpuh dan Kalimantan Tenggara dengan datum Gunung Segara. Posisi horizontal (X, Y) titik triangulasi dibuat dalam sistem proyeksi Mercator, sedangkan posisi horizontal peta topografi yang dibuat dengan ikatan dan pemeriksaan ke titik triangulasi dibuat dalam sistem proyeksi Polyeder. Titik triangulasi buatan Belanda tersebut dibuat berjenjang turun berulang, dari cakupan luas paling teliti dengan jarak antar titik 20 – ­40 km hingga paling kasar pada cakupan  1 – 3 km.
Ketelitian posisi horisontal (x,y) titik triangulasi
Titik
Jarak
Ketelitian
Metode
P
20 – 40 km
r 0.07
Triangulasi
S
10 – 20 km
r 0.53
Triangulasi
T
3 – 10 km
r 3.30
Mengikat
K
1 – 3 km
-
Polygon
Selain posisi horizontal (X Y) dalam sistem dalam sistem geografis (j,I) dan proyeksi Mercator, titik-titik triangulasi ini ketinggiannya terhadap muka air laut rata-juga dilengkapi dengan informasi posisinya rata yang ditentukan dengan cara trigonometris.
Triangulasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  • Primer
  • Sekunder
  • Tersier
Bentuk geometri triangulasi terdapat tiga buah bentuk geometrik dasar triangulasi, yaitu :
  • Rangkaian segitiga yang sederhana cocok untuk pekerjaan­pekerjaan dengan orde rendah untuk ini dapat sedapat mungkin diusahakan sisi-sisi segitiga sama panjang.
  • Kuadrilateral merupakan bentuk yang terbaik untuk ketelitian tinggi, karena lebih banyak syarat yang dapat dibuat. Kuadrilateral tidak boleh panjang dan sempit.
  • Titik pusat terletak antara 2 titik yang terjauh dan sering di perlukan.
Metode pengukuran trilaterasi
Trilaterasi digunakan apabila daerah yang diukur ukuran salah satunya lebih besar daripada ukuran lainnya, maka dibuat rangkaian segitiga. Pada cara ini sudut yang diukur adalah semua sisi segitiga. Metode Trilaterasi yaitu serangkaian segitiga yang seluruh jarak jaraknya di ukur di lapangan.
Pada jaring segitiga akan selalu diperoleh suatu titik sentral atau titik pusat. Pada titik pusat tersebut terdapat beberapa buah sudut yang jumlahnya sama dengan 360 derajat
Metode pengukuran pengikatan ke muka
Pengikatan ke muka adalah suatu metode pengukuran data dari dua buah titik di lapangan tempat berdiri alat untuk memperoleh suatu titik lain di lapangan tempat berdiri target (rambu ukur, benang, unting-unting) yang akan diketahui koordinatnya dari titik tersebut. Garis antara kedua titik yang diketahui koordinatnya dinamakan garis absis. Sudut dalam yang dibentuk absis terhadap target di titik B dinamakan sudut beta. Sudut beta dan alfa diperofeh dari tapangan.
Pada metode ini, pengukuran yang dilakukan hanya pengukuran sudut. Bentuk yang digunakan metoda ini adalah bentuk segi tiga. Akibat dari sudut yang diukur adalah sudut yang dihadapkan titik yang dicari, maka salah satu sisi segitiga tersebut harus diketahui untuk menentukan bentuk dan besar segitinya
Metode pengukuran Collins  dan Cassini

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
-->
Metode pengukuran Collins dan Cassini merupakan salah satu metode dalam pengukuran kerangka dasar horizontal untuk menentukan koordinat titik-titik yang diukur dengan cara mengikat ke belakang pada titik tertentu dan yang diukur adalah sudut-sudut yang berada di titik yang akan ditentukan koordinatnya. Pada era mengikat ke belakang ada dua metode hitungan yaitu dengan cara Collins dan Cassini.
Adapun perbedaan pada kedua metode di atas terletak pada cara perhitungannya, cara Collins menggunakan era perhitungan logaritma. Adapun pada metode Cassini menggunakan mesin hitung. Sebelum alat hitung berkembang dengan balk, seperti masa kini maka perhitungan umumnya dilakukan dengan bantuan daftar logaritma. Adapun metode Cassini menggunakan alat hitung karena teori ini muncul pada saat adanya alat hitung yang sudah mulai berkembang. Pengikatan kebelakang metode Collins merupakan model perhitungan yang berfungsi untuk mengetahui suatu letak titik koordinat, yang diukur melalui titik-titik koordinat lain yang sudah diketahui. Pada pengukuran pengikatan ke belakang metode Collins, alat theodolite ditegakkan di atas titik yang ingin atau belum diketahui koordinatnya. Misalkan titik itu diberi nama titik P. titik P ini akan diukur melalui titik-titik lain yang koordinatnya sudah diketahui terlebih dahulu. Misalkan titik lainnya itu titik A, B, dan titik C.
Pertama titik P diikatkan pada dua buah titik lain yang telah diketahui koordinatnya, yaitu diikat pada titik A dan titik B. Ketiga titik tersebut dihubungkan oleh suatu lingkaran dengan jari-jari tertentu, sehingga titik C berada di luar lingkaran.
Kemudian tariklah titik P terhadap titik C. Dari hasil penarikan garis P terhadap G akan memotong tali busur lingkaran, dan potongannya akan berupa titik hasil dari pertemuan persilangan garis dan tali busur. Titik itu diberi nama titik H, dimana titik H ini merupakan titik penolong Collins. Sehingga dari informasi koordinat titik A, B, dan G serta sudut-sudut yang dibentuknya, maka koordinat titik P akan dapat diketahui
  1. titik A, B ,dan C merupakan titik koordinat yang sudah diketahui.
  2. titik P adalah titik yang akan dicari koordinatnya.
  3. titik H adalah titik penolong collins yang dibentuk oleh garis P terhadap C dengan lingkaran yang dibentuk oleh titik-titik A, B, dan P.
Sedangkan Metode Cassini adalah cara pengikatan kebelakang yang menggunakan mesin hitung atau kalkulator. Pada cara ini theodolit diletakkan diatas titik yang belum diketahui koordinatnya.
Pada cara perhitungan Cassini memerlukan dua tempat kedudukan untuk menentukan suatu titik yaitu titik P. Lalu titik P diikat pada titik-titik A, B dan C. Kemudian Cassini membuat garis yang melalui titik A dan tegak lurus terhadap garis AB serta memotong tempat kedudukan yang melalui A dan B, titik tersebut diberi nama titik R. Sama halnya Cassini pula membuat garis lurus yang melalui titik C dan tegak lurus terhadap garis BC serta memotong tempat kedudukan yang melalui B dan C, titik tersebut diberi nama titik S.
Sekarang hubungkan R dengan P dan S dengan P. Karena 4 BAR = 900, maka garis BR merupakan garis tengah lingkaran, sehingga 4 BPR = 900. Karena ABCS= 900 maka garis BS merupakan garis tengah lingkaran, sehinggga DBPR = 900. Maka titik R, P dan S terletak di satu garus lurus. Titik R dan S merupakan titik penolong Cassini. Untuk mencari koordinat titik P, lebih dahulu dicari koordinat-koordinat titik¬titik penolong R dan S, supaya dapat dihitung sudut jurusan garis RS, karena PB 1 RS, maka didapatlah sudut jurusan PB, dan kemudian sudut jurusan BP untuk dapat menghitung koordinat-koordinat titik P sendiri dari koordinat-koordinat titik B.
Rumus-rumus yang digunakan ialah :
  • x1 – x2 = d12 Sin a12
  • y2 – y1 = d12 cos a12
  • tg a12 = (x2 – x1) : (y2 – y1)
  • ctg a12 = (y2 – y1) : (x2 – x1)
Metode Cassini dapat digunakan untuk metode penentuan posisi titik menggunakan dua buah sextant.
Tujuannya untuk menetapkan suatu penentuan posisi titik perum menggunakan dua buah sextant, termasuk. membahas tentang ketentuan-ketentuan dan tahapan pelaksanaan pengukuran penentuan posisi titik perum. Metode penentuan ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pengukuran penentuan posisi titik-titik pengukuran di perairan pantai, sungai, danau dan muara. Sextant adalah alat pengukur sudut dari dua titik bidik terhadap posisi alat tersebut, posisi titik ukur perum adalah titik-titik yang mempunyai koordinat berdasarkan hasil pengukuran.
Metode pengukuran Collins dan Cassini merupakan salah satu metode dalam pengukuran kerangka dasar horizontal untuk menentukan koordinat titik-titik yang diukur dengan cara mengikat ke belakang pada titik tertentu dan yang diukur adalah sudut-sudut yang berada di titik yang akan ditentukan koordinatnya. Pada era mengikat ke belakang ada dua metode hitungan yaitu dengan cara Collins dan Cassini.
Adapun perbedaan pada kedua metode di atas terletak pada cara perhitungannya, cara Collins menggunakan era perhitungan logaritma. Adapun pada metode Cassini menggunakan mesin hitung. Sebelum alat hitung berkembang dengan balk, seperti masa kini maka perhitungan umumnya dilakukan dengan bantuan daftar logaritma. Adapun metode Cassini menggunakan alat hitung karena teori ini muncul pada saat adanya alat hitung yang sudah mulai berkembang. Pengikatan kebelakang metode Collins merupakan model perhitungan yang berfungsi untuk mengetahui suatu letak titik koordinat, yang diukur melalui titik-titik koordinat lain yang sudah diketahui. Pada pengukuran pengikatan ke belakang metode Collins, alat theodolite ditegakkan di atas titik yang ingin atau belum diketahui koordinatnya. Misalkan titik itu diberi nama titik P. titik P ini akan diukur melalui titik-titik lain yang koordinatnya sudah diketahui terlebih dahulu. Misalkan titik lainnya itu titik A, B, dan titik C.
Pertama titik P diikatkan pada dua buah titik lain yang telah diketahui koordinatnya, yaitu diikat pada titik A dan titik B. Ketiga titik tersebut dihubungkan oleh suatu lingkaran dengan jari-jari tertentu, sehingga titik C berada di luar lingkaran.
Kemudian tariklah titik P terhadap titik C. Dari hasil penarikan garis P terhadap G akan memotong tali busur lingkaran, dan potongannya akan berupa titik hasil dari pertemuan persilangan garis dan tali busur. Titik itu diberi nama titik H, dimana titik H ini merupakan titik penolong Collins. Sehingga dari informasi koordinat titik A, B, dan G serta sudut-sudut yang dibentuknya, maka koordinat titik P akan dapat diketahui
Penghitungan Pengukuran Terestris

Ilmu ukur tanah merupakan bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang dinamakan ilmu Geodesi.
Ilmu Geodesi mempunyai dua maksud :
  1. Maksud ilmiah : menentukan bentuk permukaan bumi
  2. Maksud praktis : membuat bayangan yang dinamakan peta dari sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi.
Pada maksud kedua inilah yang sering disebut dengan istilah pemetaan. Pengukuran dan pemetaan pada dasarnya dapat dibagi 2, yaitu :
  • Geodetic Surveying
  • Plan Surveying
Perbedaan prinsip dari dua jenis pengukuran dan pemetaan di atas adalah : Geodetic surveying suatu pengukuran untuk menggambarkan permukaan bumi pada bidang melengkung/ellipsoida/bola. Geodetic Surveying adalah llmu, seni, teknologi untuk menyajikan informasi bentuk kelengkungan bumi atau pada keiengkungan bola. Sedangkan plan Surveying adalah merupakan llmu seni, dan teknologi untuk menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia pada bidang yang dianggap datar. Plan surveying di batasi oleh daerah yang sempit yaitu berkisar antara 0.5 derajat x 0.5 derajat atau 55 km x 55 km.
Bentuk bumi merupakan pusat kajian dan perhatian dalam Ilmu ukur tanah. Proses penggambaran permukaan bumi secara fisiknya adalah berupa bola yang tidak beraturan bentuknya dan mendekati bentuk sebuah jeruk. Hal tersebut terbukti dengan adanya pegunungan, Lereng-lereng, dan jurang jurang. Karena bentuknya yang tidak beraturan maka diperlukan suatu bidang matematis. Para pakar kebumian yang ingin menyajikan informasi tentang bentuk bumi, mengalami kesulitan karena bentuknya yang tidak beraturan ini, oleh sebab itu, mereka berusaha mencari bentuk sistematis yang dapat mendekati bentuk bumi.
Ilmu ukur tanah pada dasarnya terdiri dari tiga bagian besar yaitu:
  1. Pengukuran kerangka dasar Vertikal (KDV)
  2. Pengukuran kerangka dasar Horizontal (KDH)
  3. Pengukuran Titik-titik Detail
Pekerjaan Survey dan Pemetaan
Dalam pembuatan peta yang dikenal dengan istilah pemetaan dapat dicapai dengan melakukan pengukuran¬-pengukuran di atas permukaan bumi yang mempunyai bentuk tidak beraturan. Pengukuran-pengukuran dibagi dalam pengukuran yang mendatar untuk mendapat hubungan titik-titik yang diukur di atas permukaan bumi (Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal) dan pengukuran-pengukuran tegak guna mendapat hubungan tegak antara titik-titik yang diukur (Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal) serta pengukuran titik-titik detail. Kerangka dasar pemetaan untuk pekerjaan rekayasa sipil pada kawasan yang tidak luas, sehingga bumi masih bisa dianggap sebagai bidang datar, umumnya merupakan bagian pekerjaan pengukuran dan pemetaan dari satu kesatuan paket pekerjaan perencanaan dan atau perancangan bangunan teknik sipil. Titik¬titik kerangka dasar pemetaan yang akan ditentukan tebih dahulu koordinat dan ketinggiannya itu dibuat tersebar merata dengan kerapatan tertentu, permanen, mudah dikenali dan didokumentasikan secara baik sehingga memudahkan penggunaan selanjutnya
Dalam perencanaan bangunan Sipil misalnya perencanaan jalan raya, jalan kereta api, bendung dan sebagainya, Peta merupakan hal yang sangat penting untuk perencanaan bangunan tersebut. Untuk memindahkan titik -titik yang ada pada peta perencanaan suatu bangunan sipil ke lapangan (permukaan bumi) dalam pelaksanaanya pekerjaan sipil ini dibuat dengan pematokan/ staking out, atau dengan perkataan lain bahwa pematokan merupakan kebalikan dari pemetaan.
Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal
Untuk mendapatkan hubungan mendatar titik-titik yang diukur di atas permukaan bumi maka perlu dilakukan pengukuran mendatar yang disebut dengan istilah pengukuran kerangka dasar Horizontal. Jadi untuk hubungan mendatar diperlukan data sudut mendatar yang diukur pada skala lingkaran yang letaknya mendatar. Bagian-bagian dari pengukuran kerangka dasar horizontal adalah :
  • Metode Poligon
  • Metode Triangulasi
  • Metode Trilaterasi
  • Metode kuadrilateral
  • Metode Pengikatan ke muka
  • Metode pengikatan ke belakang cara Collins dan cassini
a. Metode pengukuran poligon
Poligon digunakan apabila titik-titik yang akan di cari koordinatnya terletak memanjang sehingga terbentuk segi banyak (poligon). Pengukuran dan Pemetaan Poligon merupakan salah satu pengukuran dan pemetaan kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk memperoleh koordinat planimetris (X,Y) titik-titik pengukuran. Pengukuran poligon sendiri mengandung arti salah satu metode penentuan titik diantara beberapa metode penentuan titik yang lain. Untuk daerah yang relatif tidak terlalu luas, pengukuran cara poligon merupakan pilihan yang sering di gunakan, karena cara tersebut dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan daerah/lapangan. Penentuan koordinat titik dengan cara poligon ini membutuhkan,
a) Koordinat awal Bila diinginkan sistem koordinat terhadap suatu sistim tertentu, haruslah dipilih koordinat titik yang sudah diketahui misalnya: titik triangulasi atau titik-titik tertentu yang mempunyai hubungan dengan lokasi yang akan dipatokkan. Bila dipakai system koordinat lokal pilih salah satu titik, BM kemudian beri harga koordinat tertentu dan tititk tersebut dipakai sebagai acuan untuk titik-titik lainya.
b) Koordinat akhir. Koordinat titik ini di butuhkan untuk memenuhi syarat Geometri hitungan koordinat dan tentunya harus di pilih titik yang mempunyai sistem koordinat yang sama dengan koordinat awal.
c) Azimuth awal. Azimuth awal ini mutlak harus diketahui sehubungan dengan arah orientasi dari system koordinat yang dihasilkan dan pengadaan datanya dapat di tempuh dengan dua cara yaitu sebagai berikut :
  • Hasil hitungan dari koordinat titik ¬titik yang telah diketahui dan akan dipakai sebagai titik acuan system koordinatnya.
  • Hasil pengamatan astronomis (matahari). Pada salah satu titik poligon sehingga didapatkan azimuth ke matahari dari titik yang bersangkutan. Dan selanjutnya dihasilkan azimuth kesalah satu poligon tersebut dengan ditambahkan ukuran sudut mendatar (azimuth matahari).
d) Data ukuran sudut dan jarak Sudut mendatar pada setiap stasiun dan jarak antara dua titik kontrol perlu diukur di lapangan.
Pengukuran poligon
Data ukuran tersebut, harus bebas dari kesalahan sistematis yang terdapat (pada alat ukur) sedangkan salah sistematis dari orang atau pengamat dan alam di usahakan sekecil mungkin bahkan kalau bisa di tiadakan.
Berdasarkan bentuknya poligon dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu :
Poligon berdasarkan visualnya :
poligon tertutup Untuk mendapatkan nilai sudut-sudut dalam atau sudut-sudut luar serta jarak jarak mendatar antara titik-titik poligon diperoleh atau diukur di lapangan menggunakan alat pengukur jarak yang mempunyai tingkat ketelitian tinggi.
Poligon digunakan apabila titik-titik yang akan dicari koordinatnya terletak memanjang sehingga membentuk segi banyak (poligon). Metode poligon merupakan bentuk yang paling baik di lakukan pada bangunan karena memperhitungkaan bentuk kelengkungan bumi yang pada prinsipnya cukup di tinjau dari bentuk fisik di lapangan dan geometrik­nya. Cara pengukuran polygon merupakan cara yang umum dilakukan untuk pengadaan kerangka dasar pemetaan pada daerah yang tidak terlalu luas sekitar (20 km x 20 km). Berbagai bentuk poligon mudah dibentuk untuk menyesuaikan dengan berbagai bentuk medan pemetaan dan keberadaan titik – titik rujukan maupun pemeriksa. Tingkat ketelitian sistem koordinat yang diinginkan dan kedaan medan lapangan pengukuran merupakan faktor-faktor yang menentukan dalam menyusun ketentuan poligon kerangka dasar.Tingkat ketelitian umum dikaitkan dengan jenis dan atau tahapan pekerjaan yang sedang dilakukan. Sistem koordinat dikaitkan dengan keperluan pengukuran pengikatan. Medan lapangan pengukuran menentukan bentuk konstruksi pilar atau patok sebagai penanda titik di lapangan dan juga berkaitan dengan jarak selang penempatan titik.
? = Sudut dan ? = Azimut
Menghitung Hasil Pengukuran Tehodolit
1.  Mengitung Jarak
Jika memakai sudut vertikal (zenith) :
do = (BA-BB) x 100 x sin V,  jarak optis
do = (BA-BB) x 100 x sin2 V,  jarak datar
Jika memakai sudut vertikal (elevasi) :
do = (BA-BB) x 100 x cos V,  jarak optis
do = (BA-BB) x 100 x cos2 V,  jarak datar
Mengitung jarak
2. Perhitungan Beda Tinggi ( ?h )
Jika memakai sudut vertikal (zenith) :
?h = ta + dh – BT
tan V
Jika memakai sudut vertikal (elevasi) :
?h = ta + (dh x tan V) – BT
Sudut Zenith dan Sudut Elevasi
3. Perhitungan Ketinggian
TPx = TP1 + ?h , TP1 adalah ketinggian di titik pesawat

Penyetelan Tehodolit
  1. Dirikan statif sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
  2. Pasang pesawat di atas kepala statif dengan mengikatkan landasan pesawat dan sekrup pengunci di kepala statif.
  3. Stel nivo kotak dengan cara :
  • Putarlah sekrup A, B secara bersama-sama hingga gelembung nivo bergeser ke arah garis sekrup C. (lihat gambar a)
  • Putarlah sekrup C ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo bergeser ke tengah. (lihat gambar b)
Penyetelan
4.  Setel nivo tabung dengan sekrup ungkit (helling).
Bila penyetelan nivo tabung menggunakan tiga sekrup penyetel (sekrup ABC), maka caranya adalah :
  • Putar teropong dan sejajarkan dengan dua sekrup AB (lihat gambar a)
  • Putarlah sekrup A, B masuk atau keluar secara bersama-sama, hingga gelembung nivo bergeser ke tengah (lihat ganbar a).
  • Putarlah teropong 90° ke arah garis sekrup C (lihat gambar b).
  • Putarlah sekrup c ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo bergeser ke tengah-tengah.
Mendatarkan theodolit
5. Periksalah kembali kedudukan gelembung nivo kotak dan nivo tabung dengan cara memutar teropong ke segala arah.
Bila ternyata posisi gelembung nivo bergeser, maka ulangi beberapa kali lagi dengan cara yang sama seperti langkah sebelumnya. Penyetelan akan dianggap benar apabila gelembung nivo kotak dan nivo tabung dapat di tengah-tengah, meskipun teropong diputar ke segala arah.
6. Pesawat diarahkan ke segala arah.
Cara pembacaan bak ukur :
Pada rambu ukur akan terlihat huruf E dan beberapa kotak kecil yang berwarna merah dan hitam yang berada di atas warna dasar putih. Setiap huruf E mempunyai jarak 5 cm dan setiap kotak kecil panjangnya 1 cm.

Syarat Teodolit layak pakai

Pesawat theodolit layak digunakan apabila memenuhi syarat berikut ini:
Sumbu tegak (sumbu-I) harus benar-benar tegak.
Bila sumbu tegak miring maka lingkaran skala mendatar tidak lagi mendatar. Hal ini berarti sudut yang diukur bukan merupakan sudut mendatar. Gelembung nivo yang terdapat pada lingkaran skala mendatar ditengah dan gelembung nivo akan tetap berada ditengah meskipun theodolit diputar mengelilingi sumbu tegak. Bila pada saat theodolit diputar mendatar dan gelembung nivo berubah posisi tidak ditengah lagi, maka berarti sumbu-I tidak vertical, ini disebabkan oleh kesalahan sistim sumbu yang tidak benar, atau dapat juga disebabkan oleh posisi nivo yang tidak benar
Sumbu mendatar (sumbu-II) harus benar-benar mendatar
Garis bidik harus tegak lurus sumbu mendatar
Untuk memenuhi syarat kedua dan ketiga lakukan langkah-lankah sebagai berikut:
  • Gantungkan unting-unting pada dinding. Benang diusahakan agar tergantung bebas (tidak menyentuh dinding atau lantai)
  • Setelah sumbu tegak diatur sehingga benar-benar tegak, garis bidik diarahkan ke bagian atas benang. Kunci skrup pengunci sumbu tegak dan lingkaran skala mendatar.
  • Gerakkan garis bidik perlahan-lahan ke bawah
  • Bila sumbu mendatar tegak lurus dengan sumbu tegak dan garis bidik tegak lurus dengan sumbu mendatar maka garis bidik akan bergerak sepanjang benang unting-unting ( tidak menyimpang dari bidikan benang).
Tidak ada salah indeks pada skala lingkaran tegak.
  • Setelah syarat pertama, kedua dan ketiga dipenuhi maka arahkan garis bidik ketitik yang agak jauh.
  • Ketengahkan gelembung nivo lingkaran skala tegak
  • Baca lingkaran skala tegak, missal didapat bacaan sudut zenith z.
  • Putar teropong 1800 kemudian dikembalikan garis bidik ke titik yang sama
  • Periksa gelembung nivo lingkaran skala tegak, ketengahkan bila belum terletak di tengah
  • Baca lingkaran skala tegak, missal z’. Bila bacaan z’ = 360-z, maka salah indeks adalah 0
Apabila keempat syarat tidak terpenuhi maka diadakan pengaturan. Untuk mendapatkan sudut horizontal yang benar maka syarat pertama kedua dan ketiga harus benar-benar dipenuhi, sedangkan syarat keempat dipenuhi untuk mendapatkan sudut vertical yang benar.
Jenis – jenis teodolit

Macam teodolit berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam yaitu :
1. Teodolit Reiterasi ( Teodolit Sumbu Tunggal )
Dalam teodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap, sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa diatur.
Theodolit yang termasuk ke dalam jenis ini adalah teodolit type To ( Wild ) dan type DKM-2A ( Kern ).
Teodolit Reiterasi
Theodolit Repetisi (sumbu ganda)
Konstruksinya kebalikan dengan teodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya dapat diatur dan dapat mengelilingi sumbu tegak ( sumbu I ).
Akibat dari konstruksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0°, dapat ditentukan ke arah bidikkan / target yang dikehendaki. Teodolit yang termasuk ke dalam jenis ini adalah teodolit type TM 6 dan TL 60-DP ( Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51 ( Zeiss )
Theodolit Repetisi
Macam theodolit menurut sistem pembacaannya :
  1. Theodolit sistem bacaan dengan Index Garis
  2. Theodolit sistem bacaan dengan Nonius
  3. Theodolit sistem bacaan dengan Micrometer
  4. Theodolit sistem bacaan dengan Koinsidensi
  5. Theodolit sistem bacaan dengan Digital
Macam teodolit menurut skala ketelitian :
  1. Theodolit Presisi ( Type T3 / Wild )
  2. Theodolit Satu Sekon ( Type T2 / Wild )
  3. Theodolit Sepuluh Sekon ( Type TM-10C / Sokkisha )
  4. Teodolit Satu Menit ( Type To / Wild )
  5. Teodolit Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern )

Friday, July 8, 2011

ARTIKEL SURVEY DAN PEMETAAN


Nama                  :  Akbar
Asal Sekolah    :  SMKN 3Tanjung  Selor
Sub Kampus    :  SMKN 3 Tanjung Selor



Sistem informasi geografis
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8d/Qgis08_grass6_toolbox.png/250px-Qgis08_grass6_toolbox.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
Sistem Informasi geografis


GIS DENGAN Quantum GIS.
Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah Sistem Informasi Khusus Yang mengelola data yang memiliki Informasi Spasial Yang (bereferensi keruangan). Atau Lebih Dalam, Yang arti sempit, adalah Sistem Komputer Yang memiliki kemampuan UNTUK membangun, menyimpan, mengelola murah menampilkan Informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi MENURUT Yang lokasinya, Dalam, Sebuah database. Para praktisi juga memasukkan Orang Yang membangun murah murah mengoperasikannya sebagai BAGIAN Data Dari Sistem ini.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan UNTUK Investigasi Ilmiah, pengelolaan sumber Daya, perencanaan Pembangunan, kartografi murah Rute perencanaan. Misalnya, SIG Bisa membantu perencana UNTUK secara cepat tanggap darurat Menghitung Waktu SAAT terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan UNTUK mencari Lahan Basah (lahan basah) Yang membutuhkan perlindungan Dari polusi.
[Sunting] Sejarah pengembangan
35000 Tahun yang lalu, di Dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga dipercaya sebagai Garis Yang Rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan Awal ini sejalan DENGAN doa elemen Struktur Sistem Informasi PADA gegrafis ini SEKARANG modern, arsip grafis Yang terhubung ke basis data atribut.
PADA Tahun 1700-survei teknik modern yang diterapkan UNTUK Pemetaan topografis, Termasuk juga versi Awal Pemetaan tematis, misalnya UNTUK keilmuan atau data yang Sensus.
Awal Abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras Komputer Yang dipacu oleh Penelitian Senjata nuklir membawa aplikasi Pemetaan menjadi Multifungsi PADA Awal Tahun 1960-an.
Tahun 1967 merupakan Awal pengembangan SIG Yang Bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh DEPARTEMEN Energi, Pertambangan Sumber Daya murah. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, Yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan UNTUK menyimpan, mengolah menganalisis data yang murah Yang dikumpulkan UNTUK Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Inventarisasi lahan Kanada) - Sebuah inisiatif UNTUK mengetahui kemampuan Lahan di Wilayah pedesaan Kanada DENGAN Berbagai Informasi memetakaan PADA tanah, Pertanian, Pariwisata, alam bebas, unggas murah penggunaan tanah PADA Skala 1:250000. Faktor pemeringkatan Klasifikasi juga diterapkan UNTUK Keperluan analisis.


GIS DENGAN gvSIG.
CGIS merupakan Sistem Pertama Di Dunia murah hasil perbaikan aplikasi Pemetaan Dari Yang memiliki kemampuan timpang Susun (overlay), penghitungan, pendijitalan / pemindaian (digitizing / scanning), mendukung Sistem koordinat nasional Yang membentang di Atas Amerika memberi Benua, memasukkan Garis sebagai busur Yang memiliki topologi murah murah menyimpan atribut Informasi lokasional PADA Berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer Roger Tomlinson kemudian Bernama disebut "Bapak SIG".
CGIS Bertahan Sampai Tahun 1970-an murah memakan Waktu lama UNTUK penyempurnaan setelah pengembangan Awal, Tidak Bisa murah bersaing denga aplikasi komersil Pemetaan Yang dikeluarkan beberapa vendor yang seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro Komputer vendor yang lain seperti memacu ESRI, Caris, MapInfo murah berhasil cara membuat BANYAK fitur SIG, menggabung pendekatan Generasi Pertama PADA Informasi Spasial pemisahan murah atributnya, DENGAN Generasi kedua pendekatan PADA Organisasi Struktur Data atribut menjadi database. Perkembangan Industri PADA Tahun 1980-yang murah 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX PADA Komputer Pribadi murah. PADA Akhir Abad ke-20, pertumbuhan cepat di Berbagai Yang dikonsolidasikan Sistem distandarisasikan menjadi platform yang murah Lebih Sedikit, murah alinea Pengguna Mulai mengekspor menampilkan data yang lewat internet SIG, Yang membutuhkan data format Standar PADA murah transfer.
Indonesia Sudah mengadopsi Sistem ini Sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO Dalam, menyusun "Kebijakan Pembangunan Lima Program murah Tahap Kedua Tahun (1974-1979)" Dalam, Pembangunan ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Riset.
Jenjang Pendidikan SMU / SMA sekolah melalui Kurikulum Pendidikan geografi SIG murah penginderaan Jauh Telah diperkenalkan Sejak dini. Universitas di Indonesia Yang Membuka program Diploma SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh Sistem Informasi Geografi murah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang S1 S2 murah Telah ada Sejak 1991 Dalam, Jurusan Kartografi Penginderaan Jauh murah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Sejauh ini SIG Sudah hampir disemua dikembangkan universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, Kelompok Studi / Diskusi maupun matapelajaran.
GIS dengan Quantum GIS.
Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.
[sunting] Sejarah pengembangan
35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.
Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.
Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.
Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/33/GvSIG_-_GIS.jpg/250px-GvSIG_-_GIS.jpg
GIS dengan gvSIG.
CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".
CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.
Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.
Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program Diploma SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir disemua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun matapelajaran.



Pada tahun 1854, John Snow digambarkan wabah kolera di London menggunakan poin untuk mewakili lokasi dari beberapa kasus individu, mungkin awal penggunaan metode geografis [4]. Nya belajar dari distribusi kolera menyebabkan sumber penyakit, sebuah terkontaminasi pompa air (pompa Broad Street, yang menangani dia terputus, sehingga mengakhiri wabah) dalam jantung wabah kolera.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c7/Snow-cholera-map.jpg/300px-Snow-cholera-map.jpg

Type text or a website address or translate a document.
Listen
Read phonetically
EW
Gilbert versi (1958) dari peta 1855 John Snow dari wabah kolera Soho menunjukkan cluster kasus epidemi kolera di London 1854
Sementara unsur-unsur dasar topografi dan tema ada sebelumnya dalam kartografi, John Salju peta itu unik, menggunakan metode kartografi tidak hanya menggambarkan tetapi juga untuk menganalisis fenomena geografis kelompok-tergantung untuk pertama kalinya.
Awal abad 20 melihat perkembangan photozincography, yang memungkinkan peta untuk dibagi ke dalam lapisan, misalnya satu lapisan untuk vegetasi dan satu lagi untuk air. Hal ini terutama digunakan untuk mencetak kontur - gambar ini adalah tugas yang intensif tenaga kerja, tetapi memiliki mereka pada lapisan yang terpisah berarti mereka bisa bekerja tanpa lapisan lain untuk membingungkan juru. Karya ini awalnya digambar pada pelat kaca tetapi kemudian, film plastik diperkenalkan, dengan keunggulan yang lebih ringan, dengan menggunakan ruang penyimpanan kurang dan yang kurang rapuh, antara lain. Ketika semua lapisan selesai, mereka digabungkan menjadi satu gambar menggunakan kamera proses besar. Setelah pencetakan warna datang, gagasan lapisan juga digunakan untuk membuat pelat cetak yang terpisah untuk setiap warna. Sementara penggunaan lapisan lama kemudian menjadi salah satu fitur khas utama dari GIS kontemporer, proses fotografi yang baru saja dijelaskan tidak dianggap sebagai GIS sendiri - sebagai peta hanya gambar dengan database tidak ada untuk link mereka.
Perangkat keras komputer didorong oleh penelitian pengembangan senjata nuklir menyebabkan aplikasi 'pemetaan' tujuan umum komputer dengan awal 1960-an. [5]
Tahun 1960 melihat perkembangan GIS operasional pertama di dunia yang benar di Ottawa, Ontario, Kanada oleh Departemen Kehutanan federal dan Pembangunan Pedesaan. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson Dr, itu disebut Kanada Sistem Informasi Geografis (CGIS) dan digunakan untuk menyimpan, menganalisis, dan memanipulasi data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI) - sebuah upaya untuk menentukan kemampuan tanah untuk Kanada pedesaan pemetaan informasi tentang tanah, pertanian, rekreasi, satwa liar, unggas air, kehutanan dan penggunaan lahan pada skala 1:50.000. Faktor Klasifikasi Peringkat juga ditambahkan untuk memungkinkan analisis.
CGIS adalah peningkatan dari aplikasi 'komputer pemetaan' karena memberikan kemampuan untuk overlay, pengukuran dan digitalisasi / pemindaian. Ini mendukung sistem koordinat nasional yang membentang benua, garis dikodekan sebagai busur memiliki topologi tertanam benar dan menyimpan atribut dan informasi lokasi dalam file terpisah. Sebagai hasil dari ini, Tomlinson telah menjadi dikenal sebagai 'bapak GIS', terutama untuk dia menggunakan lapisan dalam mempromosikan analisis spasial data geografis konvergen. [6]
CGIS berlangsung dalam tahun 1990 dan membangun sebuah database sumberdaya lahan yang besar digital di Kanada. Ini dikembangkan sebagai suatu sistem berbasis mainframe dalam mendukung perencanaan sumber daya federal dan provinsi dan manajemen. Kekuatannya adalah benua-macam analisis data yang kompleks. Para CGIS tidak pernah tersedia dalam bentuk komersial.
Pada tahun 1964, Howard T. Fisher membentuk Laboratorium untuk Grafik Komputer dan Analisis Spasial di Harvard Graduate School of Design (1965-1991 LCGSA), di mana sejumlah konsep teoritis yang penting dalam menangani data spasial dikembangkan, dan yang oleh 1970 telah kode perangkat lunak didistribusikan mani dan sistem, seperti 'SYMAP', 'GRID' dan 'Odyssey' - yang berfungsi sebagai sumber untuk pengembangan komersial selanjutnya - untuk universitas, pusat penelitian dan perusahaan di seluruh dunia [7].
Pada awal 1980-an, M & S Computing (kemudian Intergraph) bersama dengan Sistem Bentley Incorporated, untuk platform CAD, Lingkungan Systems Research Institute (ESRI), Caris (Computer Aided Sumber Daya Sistem Informasi) dan Erdas muncul sebagai vendor komersial perangkat lunak GIS, berhasil menggabungkan banyak dari fitur CGIS, menggabungkan pendekatan generasi pertama untuk pemisahan informasi spasial dan atribut dengan pendekatan generasi kedua untuk mengorganisir data atribut menjadi struktur database. Secara paralel, pengembangan dua sistem domain publik dimulai pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. [8]
Hamparan Peta dan Sistem proyek (MOSS) statistik dimulai pada tahun 1977 di Fort Collins, Colorado bawah naungan Energi Barat dan Tim Penggunaan Lahan (WELUT) dan US Fish and Wildlife Service. GRASS GIS diperkenalkan pada tahun 1982 oleh US Army Corps of Engineering Research Laboratory (USA-CERL) di Champaign, Illinois, sebuah cabang dari US Army Corps of Engineers untuk memenuhi kebutuhan militer AS untuk perangkat lunak untuk pengelolaan lahan dan perencanaan lingkungan .
Pada akhir tahun 1980 dan 1990, pertumbuhan industri ini didorong oleh meningkatnya penggunaan GIS on Unix workstation dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem telah dikonsolidasi dan standar pada platform yang relatif sedikit dan pengguna mulai mengeksplorasi konsep melihat data GIS melalui internet, yang membutuhkan standar format data dan transfer. Baru-baru ini, semakin banyak gratis, open source paket GIS berjalan di berbagai sistem operasi dan dapat disesuaikan untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Semakin data geospasial dan aplikasi pemetaan sedang dibuat tersedia melalui world wide web. [9]
Beberapa buku otoritatif tentang sejarah GIS telah diterbitkan [10]. [11]
[Sunting] teknik GIS dan teknologi
Teknologi GIS modern menggunakan informasi digital, yang metode penciptaan berbagai data digital yang digunakan. Metode yang paling umum dari pembuatan data digitalisasi, mana peta hard copy atau rencana survei ditransfer ke media digital melalui penggunaan dibantu komputer program (CAD) desain, dan geo-referensi kemampuan. Dengan ketersediaan luas orto-dikoreksi citra (baik dari sumber satelit dan foto udara), kepala-up digitalisasi menjadi jalan utama melalui mana data geografis diekstrak. Kepala-up digitalisasi melibatkan penelusuran data geografis secara langsung di atas citra udara bukan dengan metode tradisional untuk melacak bentuk geografis pada tablet digitalisasi terpisah (kepala-down digitalisasi).
[Sunting] Berkaitan informasi dari berbagai sumber
GIS menggunakan spatio-temporal (ruang-waktu) lokasi sebagai variabel indeks kunci untuk semua informasi lainnya. Sama seperti sebuah database relasional yang berisi teks atau angka dapat berhubungan tabel yang berbeda banyak menggunakan variabel umum indeks kunci, GIS dapat menghubungkan informasi lain yang tidak terkait dengan menggunakan lokasi sebagai variabel indeks kunci. Kuncinya adalah lokasi dan / atau batas dalam ruang-waktu.
Setiap variabel yang dapat ditemukan spasial, dan semakin juga temporal, dapat direferensikan dengan menggunakan GIS. Lokasi atau luasan di Bumi ruang-waktu dapat dicatat sebagai tanggal / waktu terjadinya, dan x, y, dan z koordinat yang mewakili, bujur, lintang, dan ketinggian, masing-masing. Koordinat ini dapat mewakili sistem GIS dihitung lain temporo-spasial referensi (misalnya, film nomor frame, stasiun pengukur aliran, jalan raya penanda km, patokan surveyor, alamat bangunan, persimpangan jalan, gerbang masuk, kedalaman air terdengar, POS atau asal gambar CAD / unit). Unit diterapkan untuk dicatat spasial-temporal data dapat bervariasi (bahkan ketika menggunakan persis data yang sama, melihat proyeksi peta), tetapi semua referensi Bumi berbasis spasial-temporal lokasi dan luasnya harus, idealnya, akan relatable untuk satu sama lain dan akhirnya ke "nyata" lokasi fisik atau luas dalam ruang-waktu.
Data masa lalu atau masa depan terkait dengan informasi spasial yang akurat, suatu varietas yang luar biasa di dunia nyata dan diproyeksikan dapat dianalisis, ditafsirkan dan diwakili untuk memfasilitasi pendidikan dan pengambilan keputusan [12]. Ini karakteristik kunci GIS telah mulai membuka jalan baru penyelidikan ilmiah ke dalam perilaku dan pola yang sebelumnya dianggap sebagai informasi yang tidak terkait dunia nyata.
[Sunting] Ketidakpastian GIS
GIS akurasi tergantung pada sumber data, dan bagaimana hal itu dikodekan menjadi data yang direferensikan. Surveyor Tanah telah mampu memberikan tingkat akurasi yang tinggi posisi memanfaatkan posisi GPS berasal [13] [Diperoleh dari Federal Komite Data Geografis] medan resolusi tinggi digital dan citra udara, [14] [Diperoleh NJGIN]. Yang kuat komputer , teknologi Web, berubah kualitas, utilitas, dan harapan GIS untuk melayani masyarakat dalam skala besar, namun demikian ada sumber data lain yang memiliki dampak pada keakuratan GIS keseluruhan seperti: kertas peta yang tidak ditemukan sangat cocok untuk mencapai akurasi yang diinginkan sejak umur peta mempengaruhi stabilitas dimensi mereka.
Dalam mengembangkan Base Topografi Digital Data untuk GIS, peta topografi merupakan sumber utama data. Foto udara dan citra satelit merupakan sumber tambahan untuk mengumpulkan data dan mengidentifikasi atribut yang dapat dipetakan dalam lapisan atas faksimili lokasi skala. Skala peta dan rendering jenis representasi wilayah geografis adalah aspek yang sangat penting karena isi informasi terutama tergantung pada skala dan set locatability dihasilkan dari representasi peta itu. Dalam rangka untuk mendigitalkan peta, peta harus diperiksa dalam dimensi teoritis, kemudian dipindai ke dalam format raster, dan menghasilkan raster data harus diberi dimensi teoritis dengan proses terpal / warping karet teknologi.
Ketidakpastian merupakan masalah yang signifikan dalam merancang GIS karena data spasial cenderung digunakan untuk tujuan yang mereka tidak pernah dimaksudkan. Beberapa peta yang dibuat beberapa dekade yang lalu, di mana pada saat itu industri komputer bahkan tidak di perusahaan perspektif. Hal ini telah menyebabkan peta referensi sejarah tanpa norma-norma umum. Akurasi peta adalah masalah relatif kurang penting dalam kartografi. Semua peta yang didirikan untuk tujuan komunikasi. Peta menggunakan teknologi historis dibatasi pena dan kertas untuk mengkomunikasikan pandangan dunia kepada pengguna mereka. Kartografer merasa sedikit kebutuhan untuk berkomunikasi informasi berdasarkan akurasi, karena ketika peta digital yang sama dan masukan ke dalam GIS, modus penggunaan sering berubah. Menggunakan baru memperpanjang baik di luar domain yang ditentukan untuk peta asli yang dimaksudkan dan dirancang.
Sebuah analisis kuantitatif peta membawa masalah akurasi ke dalam fokus. Peralatan elektronik dan lain yang digunakan untuk membuat pengukuran untuk GIS jauh lebih tepat daripada mesin analisis peta konvensional [15]. [Diakses USGS]. Yang benar adalah bahwa semua data geografis secara inheren tidak akurat, dan ini ketidakakuratan akan merambat melalui operasi GIS dalam cara yang sulit untuk memprediksi, namun memiliki tujuan conveyance dalam pikiran untuk desain asli. Akurasi Standar untuk 1:24000 Peta Timbangan: 1:24,000 ± 40.00 kaki
Ini berarti bahwa ketika kita melihat sebuah titik atau atribut pada peta, "kemungkinan" nya lokasi adalah dalam + / - daerah 40 kaki referensi yang diberikan, sesuai dengan representasi daerah dan skala.
GIS juga dapat mengkonversi informasi digital yang ada, yang mungkin belum dalam bentuk peta, menjadi bentuk yang dapat mengenali, menggunakan untuk proses analisis data, dan menggunakan dalam membentuk keluaran pemetaan. Misalnya, gambar satelit digital yang dihasilkan melalui penginderaan jauh dapat dianalisis untuk menghasilkan layer peta seperti informasi digital tentang meliputi vegetatif pada lokasi tanah. Lain sumber daya cukup baru-baru dikembangkan untuk penamaan objek GIS lokasi adalah Tesaurus Getty Nama Geografis (GTGN), yang merupakan kosakata terstruktur yang berisi sekitar 1.000.000 nama dan informasi lain tentang tempat-tempat. [16]
Demikian juga, sensus penelitian atau data tabular hidrologi dapat ditampilkan dalam peta-seperti bentuk, melayani sebagai lapisan informasi tematik untuk membentuk peta GIS.
[Sunting] Data representasi
Data GIS merupakan benda nyata (seperti jalan, penggunaan lahan, elevasi, pohon, saluran air, dll) dengan data digital menentukan campuran. Benda nyata dapat dibagi menjadi dua abstraksi: objek diskrit (misalnya, rumah) dan bidang kontinu (seperti jumlah curah hujan, atau ketinggian). Secara tradisional, ada dua metode yang luas digunakan untuk menyimpan data dalam GIS untuk kedua jenis abstraksi pemetaan referensi: gambar raster dan vektor. Titik, garis, dan poligon adalah barang referensi atribut dipetakan lokasi. Sebuah metode hibrida baru menyimpan data adalah mengidentifikasi awan titik, yang menggabungkan tiga dimensi poin dengan informasi RGB pada setiap titik, mengembalikan "warna gambar 3D". GIS peta Tematik kemudian menjadi lebih dan lebih realistis visual deskriptif dari apa yang mereka ditetapkan untuk menunjukkan atau menentukan.
[Sunting] Raster
Tipe data raster adalah, pada dasarnya, semua jenis gambar digital diwakili oleh grid dapat direduksi dan enlargeable. Siapa pun yang akrab dengan fotografi digital akan mengenali pixel raster grafis sebagai unit terkecil blok kotak bangunan individu dari suatu gambar, biasanya tidak mudah diidentifikasi sebagai bentuk artefak sampai gambar yang dihasilkan pada skala yang sangat besar. Sebuah kombinasi dari piksel membuat sebuah skema warna gambar akan menyusun rincian formasi dari suatu gambar, seperti yang berbeda dari titik yang umum digunakan, garis, dan simbol poligon lokasi area scalable vector graphics sebagai dasar model vektor rendering wilayah atribut . Sementara gambar digital yang bersangkutan dengan output campuran bersama-sama berbasis grid rincian diidentifikasi sebagai representasi realitas, dalam gambar foto atau seni ditransfer ke dalam komputer, tipe data raster akan mencerminkan abstraksi digital realitas ditangani oleh nada jaringan mempopulasikan atau benda, kuantitas, batas cojoined atau membuka, dan skema peta relief. Foto udara adalah salah satu bentuk umum digunakan data raster, dengan satu tujuan utama dalam pikiran: untuk menampilkan gambar rinci tentang area peta, atau untuk tujuan rendering objek diidentifikasi dengan digitalisasi. Raster data set tambahan digunakan oleh GIS akan berisi informasi tentang elevasi, model elevasi digital, atau reflektansi dari panjang gelombang cahaya tertentu, Landsat, atau indikator elektromagnetik lainnya spektrum.

http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d2/Geabios3d.jpg

Tipe data raster terdiri dari baris dan kolom sel, dengan masing-masing sel menyimpan nilai tunggal. Data raster dapat gambar (raster gambar) dengan setiap pixel (atau sel) yang mengandung nilai warna. Tambahan nilai tercatat untuk setiap sel dapat nilai diskrit, seperti penggunaan lahan, nilai terus-menerus, seperti suhu, atau nilai null jika tidak ada data yang tersedia. Sementara sel raster menyimpan nilai tunggal, dapat diperpanjang dengan menggunakan band raster untuk mewakili RGB (merah, hijau, biru) warna, colormaps (pemetaan antara kode tematik dan nilai RGB), atau tabel atribut diperpanjang dengan satu baris untuk setiap nilai sel yang unik. Resolusi dari kumpulan data raster adalah sel lebarnya dalam satuan tanah.
Data raster disimpan dalam berbagai format; dari struktur standar file berbasis TIF, JPEG, dll untuk objek data biner besar (BLOB) yang disimpan secara langsung dalam sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang mirip dengan kelas berbasis vektor fitur lainnya. Penyimpanan database, ketika benar diindeks, biasanya memungkinkan untuk pencarian lebih cepat dari raster data tetapi dapat memerlukan penyimpanan juta catatan berukuran signifikan.
[sunting] Vektor
Dalam GIS, fitur geografis yang sering dinyatakan sebagai vektor, dengan mempertimbangkan fitur tersebut sebagai bentuk geometris. Fitur geografis yang berbeda dinyatakan oleh berbagai jenis geometri:
Poin

Digital elevation model, map (image), and vector data
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/38/Simple_vector_map.svg/250px-Simple_vector_map.svg.png

Sebuah peta vektor sederhana, menggunakan setiap elemen vektor: poin untuk sumur, garis untuk sungai-sungai, dan poligon untuk danau.
Zero-dimensi poin digunakan untuk fitur geografis yang terbaik dapat dinyatakan dengan referensi titik tunggal - dengan kata lain, dengan lokasi yang sederhana. Contoh termasuk sumur, puncak, fitur yang menarik, dan trailheads. Poin menyampaikan sedikitnya jumlah informasi jenis file. Poin juga dapat digunakan untuk mewakili daerah ketika ditampilkan pada skala kecil. Misalnya, kota-kota di peta dunia mungkin akan diwakili oleh titik-titik bukan poligon. Tidak ada pengukuran yang mungkin dengan fitur titik.
• Garis atau polylines
Satu-dimensi garis atau polylines digunakan untuk fitur linear seperti sungai, jalan, kereta api, jalan, dan garis topografi. Sekali lagi, seperti dengan fitur titik, fitur linear ditampilkan pada skala kecil akan diwakili sebagai fitur linear daripada sebagai poligon. Fitur garis dapat mengukur jarak.
• Poligon
Poligon dua dimensi digunakan untuk fitur geografis yang mencakup wilayah tertentu dari permukaan bumi. Fitur tersebut dapat mencakup danau, batas taman nasional, bangunan, batas kota, atau menggunakan tanah. Poligon menyampaikan paling jumlah informasi jenis file. Fitur polygon dapat mengukur perimeter dan daerah.
Masing-masing geometri yang terkait dengan sebuah baris dalam sebuah database yang menggambarkan atribut mereka. Sebagai contoh, sebuah database yang menggambarkan danau mungkin berisi kedalaman danau, kualitas air, tingkat polusi. Informasi ini dapat digunakan untuk membuat peta untuk menjelaskan atribut tertentu dari dataset. Sebagai contoh, danau bisa berwarna tergantung pada tingkat polusi. Geometri yang berbeda juga dapat dibandingkan. Sebagai contoh, GIS dapat digunakan untuk mengidentifikasi semua sumur (geometri titik) yang berada dalam satu kilometer dari (geometri poligon) danau yang memiliki tingkat polusi yang tinggi.
Fitur vektor dapat dibuat untuk menghormati integritas spasial melalui penerapan aturan topologi seperti 'tidak boleh tumpang tindih poligon'. Data vektor juga dapat digunakan untuk mewakili fenomena terus bervariasi. Garis kontur dan jaringan tidak teratur Triangulasi (TIN) digunakan untuk mewakili nilai-nilai elevasi atau terus berubah lainnya. TINS membukukan nilai pada titik lokasi, yang dihubungkan dengan garis untuk membentuk sebuah mesh yang tidak teratur segitiga. Wajah segitiga mewakili permukaan medan.
[Sunting] Keuntungan dan kerugian
Ada beberapa keuntungan penting dan kerugian untuk menggunakan raster atau vektor data model untuk mewakili kenyataan:
• Raster dataset merekam nilai untuk semua titik di area tertutup yang mungkin membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih dari mewakili data dalam format vektor yang dapat menyimpan data hanya di mana diperlukan.
• Raster data memungkinkan implementasi yang mudah operasi overlay, yang lebih sulit dengan data vektor.
• Data vektor dapat ditampilkan sebagai vektor grafis yang digunakan pada peta tradisional, sedangkan data raster akan tampil sebagai gambar yang mungkin memiliki penampilan kuning untuk batas-batas objek. (Tergantung pada resolusi dari file raster)
• Data vektor dapat lebih mudah untuk mendaftar, skala, dan re-proyek, yang dapat menyederhanakan menggabungkan lapisan vektor dari sumber yang berbeda.
• Vector data yang lebih kompatibel dengan lingkungan database relasional, dimana mereka dapat menjadi bagian dari sebuah tabel relasional sebagai kolom normal dan diolah dengan menggunakan banyak operator.
Ukuran Vektor • file yang biasanya lebih kecil dari data raster, yang dapat puluhan, ratusan atau lebih kali lebih besar daripada data vektor (tergantung resolusi).
• Vector data sederhana untuk memperbarui dan memelihara, sedangkan gambar raster harus benar-benar direproduksi. (Contoh: jalan baru ditambahkan).
• Vector data memungkinkan kemampuan analisis lebih banyak, terutama untuk "jaringan" seperti jalan, listrik, kereta api, telekomunikasi, dll (Contoh: rute terbaik, pelabuhan terbesar, lapangan udara terhubung ke dua jalur jalan raya). Data raster tidak akan memiliki semua karakteristik dari fitur ini akan menampilkan.
[Sunting] Non-data spasial
Tambahan non-spasial data juga dapat disimpan bersama dengan data spasial yang diwakili oleh koordinat geometri vektor atau posisi sel raster. Dalam data vektor, data tambahan berisi atribut dari fitur tersebut. Sebagai contoh, sebuah poligon inventarisasi hutan mungkin juga memiliki nilai pengenal dan informasi tentang jenis pohon. Dalam data raster nilai sel dapat menyimpan informasi atribut, tetapi juga dapat digunakan sebagai identifier yang dapat berhubungan dengan record dalam tabel lain.
Perangkat lunak saat ini sedang dikembangkan untuk mendukung spasial dan non-spasial pengambilan keputusan, dengan solusi untuk masalah ruang yang terintegrasi dengan solusi untuk masalah non-spasial. Hasil akhir dengan Spasial Fleksibel Pengambilan Keputusan Dukungan Sistem (FSDSS) [17] diharapkan akan bahwa non-ahli akan dapat menggunakan GIS, bersama dengan kriteria spasial, dan hanya mengintegrasikan non-spasial mereka kriteria untuk melihat solusi untuk multi-kriteria masalah. Sistem ini dimaksudkan untuk membantu pengambilan keputusan.

Data capture
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/80/Field-Map_birdie.jpg/220px-Field-Map_birdie.jpg


Contoh perangkat keras untuk pemetaan (GPS dan laser pengintai) dan pengumpulan data (komputer kasar). Kecenderungan saat ini untuk GIS adalah bahwa pemetaan akurat dan analisis data diselesaikan, sementara di lapangan. Hardware digambarkan (Lapangan-Peta teknologi) digunakan terutama untuk inventarisasi hutan, pemantauan dan pemetaan.
Data capture-memasukkan informasi ke dalam sistem-mengkonsumsi banyak waktu praktisi GIS. Ada berbagai metode yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam GIS mana disimpan dalam format digital.
Data yang ada dicetak di atas kertas atau peta PET film dapat didigitalkan atau discan untuk menghasilkan data digital. Sebuah digitizer menghasilkan data vektor sebagai poin Operator jejak, garis, dan batas-batas poligon dari peta. Hasil pemindaian peta dalam data raster yang dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan data vektor.
Data survei bisa langsung dimasukkan ke dalam GIS dari sistem pengumpulan data pada instrumen survei dengan menggunakan teknik yang disebut Geometri Koordinat (COGO) digital. Posisi dari Sistem satelit Global Navigation (GNSS) seperti Global Positioning System (GPS), alat lain survei, juga dapat langsung dimasukkan ke dalam GIS. Tren saat ini adalah pengumpulan data dan pemetaan lapangan yang dilakukan secara langsung dengan komputer lapangan (posisi dari GPS dan / atau laser pengintai). Teknologi baru memungkinkan untuk membuat peta serta analisis langsung di lapangan, proyek lebih efisien dan pemetaan lebih akurat.
Penginderaan jauh data juga memainkan peran penting dalam pengumpulan data dan terdiri dari sensor yang melekat pada platform. Sensor termasuk kamera, scanner digital dan LIDAR, sementara platform biasanya terdiri dari pesawat dan satelit. Baru-baru ini dengan perkembangan Miniatur UAV, udara pengumpulan data menjadi mungkin dengan biaya yang jauh lebih rendah, dan secara lebih sering. Misalnya, Pramuka Aeryon digunakan untuk memetakan area 50 hektar dengan jarak sampel ground 1 inci hanya dalam 12 menit. [18]
Mayoritas data digital saat ini berasal dari interpretasi foto foto udara. Workstation soft copy yang digunakan untuk fitur mendigitalkan langsung dari pasangan stereo foto digital. Sistem ini memungkinkan data yang akan diambil dalam dua dan tiga dimensi, dengan ketinggian diukur langsung dari sepasang stereo menggunakan prinsip-prinsip fotogrametri. Saat ini, foto udara analog dipindai sebelum masuk ke dalam sistem soft copy, tetapi sebagai kamera digital berkualitas tinggi menjadi lebih murah langkah ini akan dilewati.
Satelit penginderaan jauh memberikan sumber lain yang penting dari data spasial. Berikut satelit menggunakan paket sensor yang berbeda untuk pasif mengukur reflektansi dari bagian dari spektrum elektromagnetik atau gelombang radio yang dikirim dari sensor aktif seperti radar. Penginderaan jauh mengumpulkan data raster yang dapat diproses lebih lanjut menggunakan band yang berbeda untuk mengidentifikasi objek dan kelas yang menarik, seperti tutupan lahan.
Ketika data ditangkap, pengguna harus mempertimbangkan apakah data harus ditangkap dengan baik akurasi akurasi relatif atau absolut, karena ini tidak bisa hanya mempengaruhi bagaimana informasi akan diinterpretasikan, tetapi juga biaya data capture.
Selain mengumpulkan dan memasukkan data spasial, data atribut juga dimasukkan ke dalam GIS. Untuk data vektor, ini termasuk informasi tambahan tentang objek yang diwakili dalam sistem.
Setelah memasukkan data ke dalam GIS, data biasanya memerlukan pengeditan, untuk menghapus kesalahan, atau pemrosesan lebih lanjut. Untuk data vektor itu harus dibuat "topologi yang benar" sebelum dapat digunakan untuk beberapa analisis lanjutan. Misalnya, dalam jaringan jalan, garis harus terhubung dengan node pada sebuah persimpangan. Kesalahan seperti undershoots dan lampaui juga harus dihapus. Untuk peta hasil scan, noda pada peta sumber mungkin perlu dihapus dari raster yang dihasilkan. Misalnya, flek kotoran bisa menghubungkan dua baris yang tidak harus terhubung.
[Sunting] raster-to-vektor terjemahan
Data restrukturisasi dapat dilakukan oleh GIS untuk mengkonversi data ke dalam format yang berbeda. Sebagai contoh, GIS dapat digunakan untuk mengkonversi peta gambar satelit untuk struktur vektor dengan menghasilkan garis di sekitar semua sel dengan klasifikasi yang sama, sementara menentukan hubungan spasial sel, seperti adjacency atau inklusi.
Lebih lanjutan pengolahan data dapat terjadi dengan pengolahan citra, teknik yang dikembangkan pada akhir tahun 1960 oleh NASA dan sektor swasta untuk menyediakan peningkatan kontras, rendering warna yang palsu dan berbagai teknik lainnya termasuk penggunaan dua dimensi transformasi Fourier.
Karena data digital dikumpulkan dan disimpan dalam berbagai cara, dua sumber data mungkin tidak sepenuhnya kompatibel. Jadi GIS harus mampu mengkonversi data geografis dari satu struktur yang lain.
[Sunting] Proyeksi, sistem koordinat dan pendaftaran
Sebuah kepemilikan properti peta dan peta tanah bisa menampilkan data pada skala yang berbeda. Peta informasi dalam GIS harus dimanipulasi sehingga register, atau cocok dengan informasi yang dikumpulkan dari peta lainnya. Sebelum data digital dapat dianalisis, mereka mungkin harus menjalani konversi proyeksi dan manipulasi-koordinat lainnya, misalnya-yang mengintegrasikan mereka ke dalam GIS.
Bumi dapat diwakili oleh berbagai model, yang masing-masing dapat memberikan yang berbeda koordinat (misalnya, lintang, bujur, ketinggian) untuk setiap titik tertentu di permukaan bumi. Model paling sederhana adalah dengan mengasumsikan bumi adalah bola sempurna. Sebagai pengukuran lebih dari bumi memiliki akumulasi, model bumi telah menjadi lebih canggih dan lebih akurat. Bahkan, ada model yang berlaku untuk daerah yang berbeda dari bumi untuk memberikan akurasi meningkat (misalnya, Amerika Utara Datum, 1927 - NAD27 - bekerja dengan baik di Amerika Utara, tapi tidak di Eropa). Lihat datum (geodesi) untuk informasi lebih lanjut.
Proyeksi adalah komponen fundamental dari pembuatan peta. Proyeksi adalah sarana matematika mentransfer informasi dari sebuah model dari Bumi, yang mewakili permukaan tiga dimensi melengkung, sebuah kertas menengah dua dimensi atau layar komputer. Proyeksi yang berbeda digunakan untuk berbagai jenis proyeksi peta karena masing-masing sangat cocok menggunakan spesifik. Sebagai contoh, sebuah proyeksi yang secara akurat mewakili bentuk dari benua akan mendistorsi ukuran relatif mereka. Lihat proyeksi Peta untuk informasi lebih lanjut.
Karena banyak informasi dalam GIS berasal dari peta yang ada, GIS menggunakan kekuatan pemrosesan komputer untuk mengubah informasi digital, yang dikumpulkan dari sumber-sumber dengan proyeksi yang berbeda dan / atau sistem koordinat yang berbeda, untuk proyeksi umum dan sistem koordinat. Untuk gambar, proses ini disebut rektifikasi.

[Sunting] Analisis Spasial dengan GIS
Mengingat berbagai macam teknik analisis spasial yang telah dikembangkan selama setengah abad terakhir, setiap ringkasan atau meninjau hanya dapat menutupi tunduk pada kedalaman terbatas. Ini adalah bidang yang cepat berubah, dan paket GIS semakin termasuk alat-alat analisis sebagai standar built-in fasilitas atau sebagai toolsets opsional, add-in atau 'analis'. Dalam banyak kasus fasilitas tersebut disediakan oleh pemasok perangkat lunak asli (vendor komersial atau non kolaboratif tim pengembangan komersial), sementara dalam kasus lain fasilitas telah dikembangkan dan disediakan oleh pihak ketiga. Selain itu, banyak produk menawarkan kit pengembangan software (SDK), bahasa pemrograman dan dukungan bahasa, fasilitas scripting dan / atau interface khusus untuk mengembangkan alat sendiri analitis atau varian. Situs terkait Geospasial Analisis dan buku / ebook upaya untuk memberikan panduan yang cukup komprehensif untuk subjek [19]. Dampak dari berbagai jalur untuk melakukan analisis spasial menciptakan dimensi baru untuk intelijen bisnis disebut "kecerdasan spasial" yang, ketika disampaikan melalui intranet, mendemokrasikan akses ke berbagai operasional biasanya tidak mengetahui rahasia untuk jenis informasi.
[Sunting] Lereng dan Aspek
Kemiringan, aspek dan permukaan lengkungan dalam analisis medan yang semua berasal dari operasi lingkungan menggunakan nilai-nilai elevasi dari tetangga yang berdekatan sel [20] Penulis-penulis seperti Skidmore., [21] Jones [22] dan Zhou dan Liu [23] telah membandingkan teknik untuk menghitung kemiringan dan aspek. Lereng adalah fungsi resolusi, dan resolusi spasial yang digunakan untuk menghitung kemiringan dan aspek harus selalu ditentukan [24]
Ketinggian pada titik akan memiliki garis singgung tegak lurus (kemiringan) melalui titik, dalam arah timur-barat dan utara-selatan. Kedua garis singgung memberikan dua komponen, ∂ z / ∂ x dan z ∂ / ∂ y, yang kemudian digunakan untuk menentukan arah keseluruhan lereng, dan aspek lereng. Gradien didefinisikan sebagai kuantitas vektor dengan komponen yang sama dengan derivatif parsial dari permukaan dalam arah x dan y. [25]
Perhitungan kemiringan 3x3 grid secara keseluruhan dan aspek untuk metode yang menentukan timur-barat dan utara-selatan komponen menggunakan rumus berikut masing-masing:

\tan S = \sqrt{\left (\frac{\partial z}{\partial x}\right )^2 + \left(\frac{\partial z}{\partial y}\right )^2}
\tan A = \left ({\frac{\left ({\frac{-\partial z}{\partial y}}\right )}{\left ({\frac{\partial z}{\partial x}}\right )}}\right )
Zhou and Liu[23] describe another algorithm for calculating aspect, as follows:
A = 270^\circ + \arctan \left ({\frac{\left ({\frac{\partial z}{\partial x}}\right )}{\left ({\frac{\partial z}{\partial y}}\right )}}\right ) - 90^\circ \left ({\frac {\left ({\frac {\partial z}{\partial y}}\right )}{\left |{\frac {\partial z}{\partial y}}\right |}}\right )

[Sunting] Data modeling
Sulit untuk berhubungan peta lahan basah untuk jumlah curah hujan yang tercatat di berbagai titik seperti bandara, stasiun televisi, dan sekolah tinggi. GIS, bagaimanapun, dapat digunakan untuk menggambarkan dua dan tiga dimensi karakteristik permukaan bumi, bawah permukaan, dan suasana dari titik informasi. Sebagai contoh, GIS dapat dengan cepat menghasilkan peta dengan garis isopleth atau kontur yang menunjukkan jumlah yang berbeda curah hujan.
Seperti peta dapat dianggap sebagai peta kontur curah hujan. Banyak metode canggih dapat memperkirakan karakteristik permukaan dari sejumlah terbatas titik pengukuran. Sebuah dua dimensi peta kontur dibuat dari pemodelan permukaan titik pengukuran curah hujan dapat dilakukan overlay dan dianalisis dengan peta lainnya dalam GIS meliputi daerah yang sama.
Selain itu, dari serangkaian tiga-dimensi poin, atau model elevasi digital, garis kontur mewakili isopleth elevasi dapat dihasilkan, bersama dengan analisis lereng, relief berbayang, dan produk elevasi lainnya. DAS dapat dengan mudah didefinisikan untuk setiap mencapai yang diberikan, dengan menghitung semua daerah yang berbatasan dan menanjak dari setiap titik tertentu yang menarik. Demikian pula, sebuah thalweg diharapkan dari mana air permukaan ingin melakukan perjalanan di sungai intermiten dan permanen dapat dihitung dari data elevasi di GIS.
[Sunting] pemodelan topologi
GIS dapat mengenali dan menganalisis hubungan spasial yang ada dalam data spasial digital disimpan. Hubungan ini memungkinkan pemodelan spasial topologi kompleks dan analisis yang akan dilakukan. Hubungan topologi antara entitas geometrik tradisional meliputi adjacency (apa yang berdekatan apa), penahanan (apa yang membungkus apa), dan kedekatan (seberapa dekat sesuatu adalah sesuatu yang lain).
[Sunting] Jaringan
Jaringan Geometris adalah jaringan linear dari benda-benda yang dapat digunakan untuk mewakili fitur saling berhubungan, dan untuk melakukan analisis spasial khusus pada mereka. Sebuah jaringan geometris terdiri dari tepi, yang dihubungkan pada titik-titik persimpangan, mirip dengan grafik di matematika dan ilmu komputer. Sama seperti grafik, jaringan dapat memiliki berat badan dan aliran ditugaskan untuk ujungnya, yang dapat digunakan untuk mewakili berbagai fitur yang saling berhubungan lebih akurat. Jaringan geometris sering digunakan untuk model jaringan jalan dan jaringan utilitas publik, seperti listrik, gas, dan jaringan air. Pemodelan jaringan juga umumnya digunakan dalam perencanaan transportasi, pemodelan hidrologi, dan pemodelan infrastruktur.
[Sunting] Pemodelan hidrologi
Model GIS hidrologi dapat memberikan elemen spasial yang model hidrologi yang lain kekurangan, dengan analisis variabel seperti kemiringan, aspek dan DAS atau daerah tangkapan air [26] analisis Terrain adalah dasar hidrologi, karena air selalu mengalir ke bawah lereng.. [26 ] Sebagai analisis medan dasar dari DEM melibatkan perhitungan kemiringan dan aspek, Dems sangat berguna untuk analisis hidrologi. Lereng dan aspek kemudian dapat digunakan untuk menentukan arah limpasan permukaan, dan karenanya akumulasi aliran untuk pembentukan sungai, sungai dan danau. Daerah aliran yang berbeda juga dapat memberikan indikasi yang jelas tentang batas-batas tangkapan air yang. Setelah arah aliran dan akumulasi matriks telah dibuat, query dapat dilakukan yang menunjukkan kontribusi atau area penyebaran pada titik tertentu [26]. Lebih detail dapat ditambahkan ke model, seperti kekasaran medan, jenis vegetasi dan jenis tanah, yang dapat mempengaruhi infiltrasi dan tingkat evapotranspirasi, dan karenanya mempengaruhi aliran permukaan. Lapisan tambahan detail memastikan model yang lebih akurat. Juga, periksa GIS dalam Kontaminasi Air dan GIS dalam Kontaminasi Lingkungan.
[Sunting] Kartografi pemodelan

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/0/0e/Gislayers.jpg/300px-Gislayers.jpg




Contoh penggunaan lapisan dalam aplikasi GIS. Dalam contoh ini, lapisan tutupan hutan (lampu hijau) adalah di bagian bawah, dengan lapisan topografi di atasnya. Selanjutnya adalah lapisan sungai, maka lapisan batas, maka lapisan jalan. Perintah ini sangat penting untuk benar menampilkan hasil akhir. Perhatikan bahwa lapisan kolam itu terletak tepat di bawah lapisan sungai, sehingga garis aliran dapat dilihat atasnya salah satu kolam.
The "pemodelan kartografi" istilah (mungkin) diciptakan oleh Dana Tomlin dalam disertasi PhD-nya dan kemudian dalam bukunya yang memiliki istilah dalam judul. Pemodelan kartografi mengacu pada proses dimana lapisan tematik beberapa daerah yang sama yang diproduksi, diproses, dan dianalisis. Tomlin digunakan lapisan raster, tetapi metode overlay (lihat di bawah) dapat digunakan lebih umum. Operasi pada lapisan peta dapat dikombinasikan menjadi algoritma, dan akhirnya ke dalam model simulasi atau optimasi.
[Sunting] Peta overlay
Kombinasi beberapa data spasial (titik, garis atau poligon) menciptakan vektor dataset keluaran baru, visual mirip dengan susun beberapa peta dari daerah yang sama. Ini lapisan mirip dengan diagram Venn overlay matematika. Sebuah serikat overlay menggabungkan fitur geografis dan tabel atribut dari kedua input menjadi output single baru. Overlay berpotongan mendefinisikan daerah di mana kedua input tumpang tindih dan mempertahankan satu set atribut untuk masing-masing bidang. Sebuah perbedaan overlay simetrik mendefinisikan daerah output yang mencakup total luas kedua input kecuali untuk daerah tumpang tindih.
Ekstraksi data adalah proses yang serupa untuk overlay GIS vektor, meskipun dapat digunakan baik dalam vektor atau raster analisis data. Daripada menggabungkan sifat dan fitur dari kedua dataset, melibatkan ekstraksi data menggunakan "klip" atau "topeng" untuk mengekstrak fitur dari satu set data yang termasuk dalam batas spasial dataset lain.
Dalam analisis data raster, overlay dataset ini dicapai melalui proses yang dikenal sebagai "operasi lokal pada beberapa rasters" atau "aljabar peta," melalui fungsi yang menggabungkan nilai-nilai dari setiap matriks raster itu. Fungsi ini mungkin berat beberapa masukan lebih dari orang lain melalui penggunaan sebuah "model indeks" yang mencerminkan pengaruh berbagai faktor pada fenomena geografis.
[Sunting] kartografi Otomatis
Pemetaan digital dan GIS kedua mengkodekan hubungan spasial dalam representasi formal yang terstruktur. GIS digunakan dalam pemodelan kartografi digital sebagai proses (semi) otomatis membuat peta, disebut Kartografi Otomatis. Dalam prakteknya, dapat subset GIS, dalam waktu yang setara dengan tahap visualisasi, karena dalam banyak kasus tidak semua fungsi GIS digunakan. Produk kartografi dapat baik dalam digital atau dalam format hardcopy. Teknik analisis yang kuat dengan representasi data yang berbeda dapat menghasilkan peta berkualitas tinggi dalam jangka waktu singkat. Masalah utama dalam Kartografi otomatis adalah dengan menggunakan satu set data untuk menghasilkan beberapa produk di berbagai skala, teknik yang dikenal sebagai generalisasi kartografi.
[Sunting] geostatistik
Artikel utama: geostatistik
Geostatistik adalah analisis titik-pola yang menghasilkan prediksi lapangan dari titik data. Ini adalah cara memandang sifat-sifat statistik dari data tersebut khusus. Hal ini berbeda dari aplikasi umum statistik karena mempekerjakan penggunaan teori grafik dan aljabar matriks untuk mengurangi jumlah parameter dalam data. Hanya orde kedua sifat data GIS dianalisis.
Ketika fenomena yang diukur, metode observasi menentukan keakuratan segala analisis berikutnya. Karena sifat data (misalnya pola lalu lintas di lingkungan perkotaan; pola cuaca di atas Samudera Pasifik), tingkat konstan atau dinamis presisi selalu hilang dalam pengukuran. Ini hilangnya presisi ditentukan dari skala dan distribusi pengumpulan data.
Untuk menentukan relevansi statistik analisis, rata-rata ditentukan sehingga titik-titik (gradien) di luar dari setiap pengukuran langsung dapat dimasukkan untuk menentukan perilaku mereka diprediksi. Hal ini disebabkan keterbatasan statistik terapan dan metode pengumpulan data, dan interpolasi diperlukan untuk memprediksi perilaku partikel, poin, dan lokasi yang tidak secara langsung diukur.


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/45/Dem.jpg/300px-Dem.jpg



Model Hillshade berasal dari Digital Elevation Model (DEM) dari daerah Valestra di apennines utara (Italia)
Interpolasi adalah proses dimana permukaan dibuat, biasanya dataset raster, melalui input data yang dikumpulkan di sejumlah titik sampel. Ada beberapa bentuk interpolasi, masing-masing yang memperlakukan data berbeda, tergantung pada sifat dari kumpulan data. Dalam membandingkan metode interpolasi, pertimbangan pertama harus atau tidak sumber data akan berubah (sama persis atau perkiraan). Berikutnya adalah apakah metode ini subjektif, interpretasi manusia, atau tujuan. Lalu ada sifat transisi antara titik: mereka tiba-tiba atau bertahap. Akhirnya, ada adalah apakah metode adalah global (menggunakan seluruh set data untuk membentuk model), atau lokal di mana algoritma ini diulang untuk bagian kecil dari medan.
Interpolasi adalah pengukuran dibenarkan karena prinsip autokorelasi spasial yang mengakui bahwa data yang dikumpulkan pada posisi apapun akan memiliki kesamaan besar untuk, atau pengaruh dari lokasi di sekitar terdekatnya.
Model elevasi digital (DEM), jaringan tidak teratur Triangulasi (TIN), tepi menemukan algoritma, poligon Thiessen, analisis Fourier, (tertimbang) moving averages, pembobotan jarak terbalik, kriging, spline, dan analisis kecenderungan permukaan adalah semua metode matematis untuk menghasilkan data interpolative .
[Sunting] geocoding Alamat
Artikel utama: Geocoding
Geocoding adalah interpolasi lokasi spasial (X, Y koordinat) dari alamat jalan atau data spasial direferensikan lain seperti ZIP Codes, banyak paket dan alamat lokasi. Sebuah tema referensi diperlukan untuk alamat individu geocode, seperti file tengah jalan dengan rentang alamat. Alamat lokasi individu memiliki historis interpolasi, atau diperkirakan, dengan memeriksa rentang alamat sepanjang ruas jalan. Ini biasanya disediakan dalam bentuk tabel atau database. SIG kemudian akan menempatkan titik sekitar di mana alamat yang dimiliki sepanjang segmen tengah. Misalnya, jalur alamat 500 akan berada di titik tengah dari segmen garis yang dimulai dengan alamat 1 dan berakhir dengan alamat 1000. Geocoding juga dapat diterapkan terhadap data paket yang sebenarnya, biasanya dari peta pajak kota. Dalam kasus ini, hasil geocoding akan ruang benar-benar diposisikan sebagai lawan titik interpolasi. Pendekatan ini sedang semakin digunakan untuk memberikan informasi lokasi yang lebih tepat.
Ada beberapa peringatan yang berpotensi berbahaya yang sering diabaikan ketika menggunakan interpolasi. Lihat entri penuh untuk Geocoding untuk informasi lebih lanjut.
Berbagai algoritma yang digunakan untuk membantu dengan alamat yang cocok ketika ejaan alamat berbeda. Alamat informasi bahwa sebuah entitas atau organisasi tertentu memiliki data, seperti kantor pos, mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan tema referensi. Mungkin ada variasi dalam ejaan nama jalan, nama komunitas, dll Akibatnya, pengguna umumnya memiliki kemampuan untuk membuat kriteria yang sesuai lebih ketat, atau untuk bersantai parameter-parameter sehingga alamat lebih akan dipetakan. Perawatan harus diambil untuk meninjau hasil sehingga tidak untuk memetakan alamat salah karena parameter pencocokan terlalu bersemangat.
[Sunting] geocoding Mundur
Reverse geocoding adalah proses kembali nomor alamat jalan diperkirakan berkaitan dengan koordinat yang diberikan. Sebagai contoh, pengguna dapat mengklik pada tema jalan tengah (sehingga memberikan koordinat) dan memiliki informasi kembali yang mencerminkan jumlah rumah diperkirakan. Ini adalah rumah nomor diinterpolasi dari berbagai ditugaskan untuk segmen jalan. Jika pengguna mengklik pada titik tengah dari segmen yang dimulai dengan alamat 1 dan berakhir dengan 100, nilai yang dikembalikan akan suatu tempat di dekat 50. Perhatikan bahwa reverse geocoding tidak kembali alamat yang sebenarnya, hanya perkiraan apa yang harus ada didasarkan pada kisaran yang telah ditentukan.
[Sunting] Data output dan kartografi
Kartografi adalah desain dan produksi peta, atau representasi visual data spasial. Sebagian besar kartografi modern dilakukan dengan bantuan komputer, biasanya menggunakan GIS tetapi produksi kartografi kualitas juga dicapai dengan mengimpor lapisan ke program desain untuk memperbaikinya. Perangkat lunak GIS yang paling memberikan pengguna kontrol yang besar atas penampilan data.
Pekerjaan kartografi melayani dua fungsi utama:
Pertama, menghasilkan grafis pada layar atau di atas kertas yang menyampaikan hasil analisis kepada orang-orang yang membuat keputusan tentang sumber daya. Peta dinding dan grafis lain dapat dihasilkan, yang memungkinkan pengunjung untuk memvisualisasikan dan dengan demikian memahami hasil analisis atau simulasi peristiwa potensial. Web Peta Server memfasilitasi distribusi peta yang dihasilkan melalui web browser menggunakan berbagai implementasi web berbasis antarmuka pemrograman aplikasi (AJAX, Java, Flash, dll).
Kedua, informasi database lain dapat dihasilkan untuk analisa lebih lanjut atau digunakan. Sebuah contoh akan daftar semua alamat dalam satu mil (1,6 km) dari tumpahan toksik.
[Sunting] teknik tampilan Grafis
Peta tradisional abstraksi dari dunia nyata, sampling elemen penting digambarkan pada selembar kertas dengan simbol-simbol untuk mewakili benda-benda fisik. Orang yang menggunakan peta harus menafsirkan simbol-simbol. Peta topografi menunjukkan bentuk permukaan tanah dengan garis kontur atau dengan lega berbayang.
Hari ini, teknik tampilan grafis seperti shading berdasarkan ketinggian dalam GIS dapat membuat hubungan antara unsur-unsur peta terlihat, mempertinggi kemampuan seseorang untuk mengekstrak dan menganalisis informasi. Sebagai contoh, dua jenis data digabungkan dalam GIS untuk menghasilkan pandangan perspektif sebagian dari San Mateo County, California.
• Model elevasi digital, yang terdiri dari ketinggian permukaan direkam pada grid 30 meter horizontal, menunjukkan ketinggian setinggi elevasi rendah sebagai putih dan hitam.
• Para citra Landsat Mapper menyertai Tematik menunjukkan gambar palsu-warna inframerah melihat ke bawah di daerah yang sama di 30 meter pixel, atau elemen gambar, untuk titik-titik koordinat yang sama, piksel demi piksel, sebagai informasi elevasi.
GIS digunakan untuk mendaftar dan menggabungkan dua gambar untuk membuat pandangan perspektif tiga dimensi melihat ke bawah San Andreas Fault, menggunakan piksel citra Tematik Mapper, tapi teduh menggunakan elevasi dari bentang alam. Tampilan GIS tergantung pada titik tampilan pengamat dan waktu hari layar, untuk benar membuat bayang-bayang yang diciptakan oleh sinar matahari pada saat itu lintang, bujur, dan waktu.
Sebuah archeochrome adalah cara baru menampilkan data spasial. Ini adalah tematik pada peta 3D yang diterapkan pada bangunan khusus atau bagian dari sebuah bangunan. Hal ini cocok untuk tampilan visual data kehilangan panas.
[Sunting] Ruang ETL
Alat ETL spasial menyediakan fungsi pengolahan data Ekstrak tradisional, Transform, Load (ETL) perangkat lunak, tapi dengan fokus utama pada kemampuan untuk mengelola data spasial. Mereka menyediakan pengguna GIS dengan kemampuan untuk menerjemahkan data antara standar yang berbeda dan format proprietary, sementara geometris transformasi data en-rute.
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
 [edit] GIS developments
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/3/3b/GeaBiosOpenLaszloSatelliteMappingApplication2.PNG/400px-GeaBiosOpenLaszloSatelliteMappingApplication2.PNG


GeaBios - kecil WMS / WFS client (Flash / DHTML)
Banyak disiplin bisa mendapatkan keuntungan dari teknologi GIS. Pasar GIS aktif telah menghasilkan biaya yang lebih rendah dan perbaikan terus menerus dalam komponen perangkat keras dan perangkat lunak GIS. Perkembangan ini akan, pada gilirannya, mengakibatkan penggunaan yang lebih luas dari teknologi seluruh ilmu pengetahuan, [riset asli?] Pemerintah, bisnis, dan industri, dengan aplikasi termasuk real estate, kesehatan masyarakat, pemetaan kejahatan, pertahanan nasional, pembangunan berkelanjutan, alami sumber daya, lanskap arsitektur, arkeologi, regional dan perencanaan komunitas, transportasi dan logistik. SIG juga divergen ke layanan berbasis lokasi (LBS). LBS memungkinkan perangkat mobile GPS diaktifkan untuk menampilkan lokasi mereka dalam kaitannya dengan aset tetap (restoran terdekat, pom bensin, hidran), aset bergerak (teman, anak-anak, mobil polisi) atau untuk relay posisi mereka kembali ke server pusat untuk menampilkan atau lainnya pengolahan. Layanan ini terus berkembang dengan peningkatan integrasi fungsi GPS dengan elektronik mobile semakin kuat (ponsel, PDA, laptop).
[sunting] OGC standar
Artikel utama: Buka Geospasial Konsorsium
The Open Geospatial Consortium (OGC) adalah sebuah konsorsium industri internasional dari 384 perusahaan, instansi pemerintah, perguruan tinggi dan individu [27] berpartisipasi dalam proses konsensus untuk mengembangkan spesifikasi geoprocessing tersedia untuk umum. Antarmuka terbuka dan protokol yang didefinisikan oleh Spesifikasi OpenGIS mendukung solusi interoperable yang "geo-enable" Web, nirkabel dan layanan berbasis lokasi, dan mainstream TI, dan memberdayakan pengembang teknologi untuk membuat informasi spasial yang kompleks dan layanan dapat diakses dan berguna dengan semua jenis aplikasi . Buka Geospatial Consortium (OGC) protokol termasuk Web Map Service (WMS) dan Web Fitur Layanan (WFS).
Produk GIS dipecah oleh OGC menjadi dua kategori, berdasarkan seberapa lengkap dan akurat perangkat lunak mengikuti spesifikasi OGC.
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/25/Geoservices_server_with_apps.png/347px-Geoservices_server_with_apps.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png


Standar OGC alat bantuan GIS berkomunikasi.
Produk compliant adalah perangkat lunak produk yang mematuhi Spesifikasi OGC yang OpenGIS. Ketika sebuah produk telah diuji dan disertifikasi sebagai sesuai melalui Program Pengujian OGC, produk secara otomatis terdaftar sebagai "sesuai" di situs ini.
Produk Menerapkan perangkat lunak produk yang mengimplementasikan Spesifikasi OpenGIS tetapi belum melewati uji kepatuhan. Tes kepatuhan yang tidak tersedia untuk semua spesifikasi. Pengembang dapat mendaftarkan produk mereka sebagai draft melaksanakan atau spesifikasi yang telah disetujui, meskipun OGC berhak untuk meninjau dan memverifikasi setiap entri.
[Sunting] pemetaan Web
Artikel utama: pemetaan Web
Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi ledakan aplikasi pemetaan di web seperti Google Maps dan Bing Maps. Website ini memberikan akses publik terhadap sejumlah besar data geografis.
Beberapa dari mereka, seperti Google Maps dan OpenLayers, mengekspos sebuah API yang memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi kustom. Toolkit ini menawarkan peta jalan umum, udara / citra satelit, geocoding, pencarian, dan fungsi routing.
Aplikasi lain untuk penerbitan informasi geografis di web termasuk GeoBase (Telogis perangkat lunak GIS), SIAS Smallworld atau SSU, MapInfo yang MapXtreme atau PlanAcess [28] atau Stratus Connect, GeognoSIS Cadcorp itu, Intergraph GeoMedia Webmap (TM), ArcIMS ESRI itu, ArcGIS Server, itu Autodesk MapGuide, Bentley Geo Web Publisher, SeaTrails 'AtlasAlive, Web ObjectFX itu Alat Pemetaan, Erdas APOLLO Suite, Google Earth, Google Tabel Fusion, dan open source MapServer atau GeoServer.
Dalam beberapa tahun terakhir layanan web pemetaan telah mulai mengadopsi fitur yang lebih umum dalam GIS. Layanan seperti Google Maps dan Bing Maps memungkinkan pengguna untuk mengakses dan menjelaskannya peta dan berbagi peta dengan orang lain.
[Sunting] Global perubahan, iklim sejarah program dan prediksi dampaknya
Peta secara tradisional telah digunakan untuk menjelajahi bumi dan untuk mengeksploitasi sumber daya. Teknologi GIS, sebagai perluasan ilmu kartografi, telah meningkatkan efisiensi dan daya analitis pemetaan tradisional. Sekarang, sebagai komunitas ilmiah mengakui konsekuensi lingkungan dari kegiatan antropogenik mempengaruhi perubahan iklim, teknologi GIS menjadi alat penting untuk memahami dampak dari perubahan ini dari waktu ke waktu. GIS memungkinkan kombinasi dari berbagai sumber data dengan peta yang ada dan up-to-date informasi dari satelit pengamatan bumi bersama dengan output model perubahan iklim. Hal ini dapat membantu dalam memahami efek dari perubahan iklim terhadap sistem alam yang kompleks. Salah satu contoh klasik ini adalah studi tentang Melting Es Arktik.
Keluaran dari GIS dalam bentuk peta dikombinasikan dengan citra satelit memungkinkan peneliti untuk melihat subyek mereka dengan cara yang benar-benar tidak pernah terlihat sebelumnya. Foto-foto tersebut juga sangat berharga untuk menyampaikan dampak perubahan iklim ke non-ilmuwan.
[Sunting] Menambahkan dimensi waktu
Kondisi permukaan bumi, atmosfer, dan bawah permukaan dapat diperiksa oleh satelit makan data ke dalam GIS. Teknologi GIS peneliti memberikan kemampuan untuk memeriksa variasi dalam proses Bumi selama hari, bulan, dan tahun.
Sebagai contoh, perubahan dalam kekuatan vegetasi melalui musim tanam dapat animasi untuk menentukan kapan kekeringan paling luas di wilayah tertentu. Grafik yang dihasilkan, yang dikenal sebagai indeks vegetasi dinormalisasi, merupakan ukuran kasar kesehatan tanaman. Bekerja dengan dua variabel dari waktu ke waktu maka akan memungkinkan peneliti untuk mendeteksi perbedaan regional dalam jeda antara penurunan curah hujan dan efeknya pada vegetasi.
Teknologi GIS dan ketersediaan data digital pada skala regional dan global memungkinkan analisis tersebut. Output sensor satelit yang digunakan untuk menghasilkan grafis vegetasi diproduksi misalnya dengan Resolusi Radiometer Lanjutan Sangat Tinggi (AVHRR). Sistem sensor ini mendeteksi jumlah energi yang dipantulkan dari permukaan bumi di berbagai band dari spektrum untuk daerah permukaan sekitar 1 kilometer persegi. Sensor satelit menghasilkan gambar dari suatu lokasi tertentu di bumi dua kali sehari. AVHRR dan lebih baru-baru ini-Moderat Resolusi Imaging Spectroradiometer (MODIS) hanya dua dari sistem sensor yang digunakan untuk analisis permukaan Bumi. Sensor lebih akan mengikuti, semakin besar menghasilkan sejumlah data.
GIS dan teknologi yang terkait akan sangat membantu dalam pengelolaan dan analisis ini volume data yang besar, memungkinkan untuk lebih memahami proses-proses terestrial dan manajemen yang lebih baik dari aktivitas manusia untuk menjaga vitalitas ekonomi dunia dan kualitas lingkungan.
Selain integrasi waktu dalam studi lingkungan, SIG juga sedang dieksplorasi karena kemampuannya untuk melacak dan model kemajuan manusia sepanjang rutinitas harian mereka. Contoh nyata kemajuan di daerah ini adalah rilis terbaru dari waktu-spesifik data kependudukan oleh Sensus Amerika Serikat. Dalam set data, populasi kota-kota ditampilkan selama berjam-jam siang hari dan malam menyoroti pola konsentrasi dan dispersi yang dihasilkan oleh pola Komuter Amerika Utara. Manipulasi dan generasi data yang dibutuhkan untuk menghasilkan data ini tidak akan mungkin terjadi tanpa SIG.
Menggunakan model untuk proyek data yang dimiliki oleh GIS maju dalam waktu yang telah memungkinkan perencana untuk menguji keputusan kebijakan. Sistem ini dikenal sebagai Sistem Pendukung Keputusan Spasial.
[Sunting] Semantik
Alat dan teknologi dari Kegiatan Semantic Web W3C terbukti berguna untuk masalah-masalah integrasi data dalam sistem informasi. Sejalan dengan itu, teknologi tersebut telah diusulkan sebagai sarana untuk memfasilitasi penggunaan kembali interoperabilitas dan data antara aplikasi SIG [29] [30] dan juga untuk memungkinkan mekanisme analisis baru [31].
Ontologi merupakan komponen kunci dari pendekatan semantik karena mereka memungkinkan formal, mesin-dibaca spesifikasi konsep dan hubungan dalam sebuah domain. Hal ini pada gilirannya memungkinkan GIS untuk fokus pada makna yang dimaksudkan dari data daripada sintaks atau struktur. Sebagai contoh, penalaran bahwa tutupan lahan jenis diklasifikasikan sebagai pohon needleleaf gugur dalam satu dataset adalah spesialisasi atau subset hutan tutupan lahan di lain jenis dataset lebih kasar diklasifikasikan dapat membantu GIS otomatis menggabungkan dua dataset di bawah klasifikasi lahan yang lebih umum penutup. Ontologi Tentatif telah dikembangkan di daerah-daerah yang berhubungan dengan aplikasi GIS, misalnya ontologi hidrologi dikembangkan oleh Ordnance Survey di Inggris dan ontologi MANIS dikembangkan oleh Laboratorium Propulsi Jet NASA. Juga, ontologi sederhana dan standar metadata semantik sedang diusulkan oleh W3C Geo Inkubator Group untuk merepresentasikan data geospasial di web.
Hasil penelitian terbaru di bidang ini dapat dilihat dalam Konferensi Internasional tentang Semantik Geospasial dan Cognita Terra - Arah ke bengkel Semantic Web Geospasial pada Konferensi Internasional Semantic Web.
[Sunting] Masyarakat
Artikel utama: Neogeography dan GIS Partisipasi Publik
Dengan mempopulerkan GIS dalam pengambilan keputusan, ulama [siapa?] Telah mulai meneliti implikasi sosial dari GIS. Telah dikemukakan [oleh siapa?] Bahwa produksi, distribusi, pemanfaatan, dan penyajian informasi geografis sebagian besar terkait dengan konteks sosial [klarifikasi diperlukan] topik terkait lainnya termasuk diskusi tentang hak cipta, privasi sensor, dan.. Pendekatan sosial yang lebih optimis untuk adopsi GIS adalah untuk menggunakannya sebagai alat untuk partisipasi publik.
[Sunting] Lihat juga